Seperti yang dilansir oleh ArsTechnica, sebenarnya masalah ini disebabkan oleh hal sangat sepele. Facebook dan Twitter tampaknya tidak percaya dengan nama belakang Kim yang menggunakan kata “Dotcom” sebagai nama aslinya.
Padahal seperti diketahui bersama, Kim Dotcom telah secara resmi mengubah namanya yang sebelumnya Kim Schmitz menjadi Kim Dotcom pada 2005.
Selasa (31/7), melalui akun Twitter@kimdotcom, Kim Dotcom menyampaikan keluhan secara terbuka kepada publik. Di situ ia mengatakan bahwa Twitter tidak akan melakukan verifikasi akunnya, terutama sejak munculnya akun palsu yang telah menarik ribuan pengikut.
Uniknya, 'kicauan' Kim Dotcom itu juga disertai dengan foto dirinya melalui Instagram dengan berpose sambil membawa kertas bertuliskan “Twitter, it’s really Me!”. Kim Dotcom tampaknya berusaha keras meyakinkan Facebook dan Twitter bahwa itu adalah benar-benar dirinya.
Kim Dotcom merupakan pendiri dari situs Megaupload yang sudah ditutup oleh pemerintah AS karena dianggap ilegal. Pria berusia 38 yang merupakan warga negara AS juga tengah diburu oleh pemerintahnya sendiri. Saat ini ia 'mengungsi' ke Selandia Baru dan meminta perlindungan politik dari pemerintah setempat.
Beberapa waktu lalu, Kim Dotcom sempat melempar pernyataan kontroversial. Ia menuding Wakil Presiden AS Joe Biden sebagai aktor di belakang diberangusnya situs Megaupload miliknya.
For your information:
Kim Dotcom atau Kim Schmitz yang lahir pada tanggal 21 Januari 1974 dikenal sebagai hacker bengal pendiri situs download Megaupload yang beberapa waktu ditutup oleh FBI karena masalah pelanggaran hak cipta. Kasus pelanggaran hak cipta ini menurut Departemen Kehakiman Amerika Serikat merupakan kasus pelanggaran hak cipta terbesar yang dibawa ke ranah hukum di negara tersebut. Kim Dotcom yang disebut-sebut sebagai Hacker nomer satu di Jerman ini ternyata sudah sering terjerat masalah hukum karena menembus sistem keamanan di bank-bank dan perusahaan utility.
0 comments:
Post a Comment